Beranda

Jumat, 23 Agustus 2013

pilihan Vs kewajiban

selama perjalanan dari madura menuju bogor, banyak sekali perbincangan yang aku lakukan bersama teman seperjuangan.
kami yang biasanya dalam setiapa perjalanan lebih banyak tidur, entah kenapa hari itu "obrolan" menjadi pilihan jitu untuk kami melepas penat di dalam kereta.
mulai dari carut marut lingkungan dan keluarga, hingga ketakutan akan sakaratul maut menjadi topik pembircangan kami.
bagaimana bodohnya kami akan ilmu,
bagaimana beratnya beristiqomah,
bagaimana cara menghadapi lingkungan (teman) di areal kampus jika melihat kami yang akan mulai merangkak menuju fitrah,
dan benar saja,
malam tadi saat kami pergi beriringan untuk membeli makan di area sekitar kampus dengan memakai pakaian yang menurutku itulah yang seharusnya kami (wanita) pakai, aku berpapasan dengan salah satu teman beda jurusan yang memang sudah sering membanyol bersama dimanapun kami berada.
entah kenapa saat melihatnya dari jauh, aku merasa was-was untuk menyapanya.
namun dengan bermodal senyum suringah yang sudah biasa menjadi andalan orang ketika bertemu seseorang, aku menarik lengan temanku itu berjabat tangan dan salaing bertanya kabar.
saat itu aku melihat kebingungan dan keheranan dalam diri teman ku ini, (aku sudah bisa menebak suasana ini)
dia : waaaah bebs...... udah panjang gini kerudungmu sekarang ya. 
aku : *senyum :)
dia : sudah berani ya pake kerudung kayak gini, aku saja baru berani segini (menutupi perut), 
aku : *senyum :)
dia : wah wah anak ini *seperti biasa langsung nyubit pipi
aku : ga usah lebbay kayak gitu juga kali beb, hahaha 
      mau kemana? ngurusin ummat ya? *mulai ngebanyol
dia: biasalah..... :D *sambil berlalu
*obrolan kamipun selesai, 
aku langsung kembali pada gerombolan teman kosan yang berniat membeli makan,
dan akupun berkata pada isnaini yang saat itu memakai pakaian yang serupa denganku.
"is, inilah yang kita takutkan" hahaha :D 

banyak orang yang berfikir bahwa menutup aurat atau memakai pakaian syar"i itu adalah sebuah pilihan, 
entah mereka yang kurang faham, memang tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu.
dulunya melihat orang dengan baju dan jubah superman nya, aku hanya bisa melihat dengan rasa takjub akan keberanian mereka. 
namun, seiring berjalnnya waktu aku sadar bahwa bagaimanapun dan sperti apapun itu, kewajiban itu harus di patuhi. 
memang benar, 
saat inipun aku belum bisa seutuhnya beristiqomah dalam kewajiban ini (berpakaian sesuai (Qs. Al-Ahzab : 59) )
namun, inilah kewajiban.
sebagai wanita muslim kita harus tetap taat dan patuh kepada Sang pemberi peraturan,
dan yakinlah bahwa setiap perintah-Nya pasti itulah yang terbaik untuk ummat-Nya.
"sami'naa wa atha'naa.... "