Beranda

Minggu, 01 September 2013

berperan 0.o


liburan punya cerita,
kalo dilihat dari urutan postingan sih, postingan kali ini bener-bener ga beraturan.
kenapa?
karena seharusnya cerita ini ku tulis mungkin jika dilihat di "beranda" berada di urutan posting lama.
:D
tapi apa boleh buat, sempetnya sekarang kan yaaaa buat berceloteh, hehehe


liburan produktif,
di kalangan mahasiswa mungkin produktif banyak yang mengartikan sebagai "seseorang yang berhasil memilih mengisi waktunya untuk mengabdikan diri terhadap lingkungan, kampus, masyarakat, atau bahkan ummat."  *tsaaaah :D
tapi entah kenapa sedari dulu, aku tidak pernah berpikir untuk melakukan itu semua selama liburan.
menurutku hidup itu harus adil.
di saat perkulian aktif ya tugas dan kewajiban adalah kuliah, pun saat kita mendapat jatah yang namanya liburan. ya berarti kita sebisa mungkin menggunakan waktu itu sebagaimana mestinya dooooong. :D *berkellit
tapi benerkan? jangan sampai waktu aktif kuliah malah ogah-ogahan buat kuliah dan sibuk untuk mengambil jatah bolos, sekalinya di kasih libur malah jadi orang yang paling betah di kampus. ini baru berbahaya!!!
jadi kalau hanya memilih menjadi orang yang ingin menikmati masa liburan bukan berarti orang itu tidak produktifkan? hehehe

liburan semester ini seperti biasa aku menjadi orang yang sampai di kampung halaman palinga awal dan kembali ke kampus paling akhir,
aku berfikir liburan itu adalah waktu memanjakan orang tua dan bermanja-manja dengan orang tua, selagi masih ada waktu kan?
sesampainya di rumah ya tentu saja aku melakuan tugas harian anak perempuan seperti biasa,
1. bangun pagi
2. bersih-bersih rumah
3. baby sister (adik bungsu 5thn, dan keponakan 1,5thn)
4. masuk dapur, walau sekedar pegang pisau untuk mengiris bawang atau sayur. :D
5. nge bicu (bibi cuci)
*tidur tidak masuk daftar karena itu memang kebutuhan :D

masuk puasa hari pertama kegiatan liburan ku masih saja berputar di angka 1-5 diatas,
namun memasuki hari ke-2 saat kami melakuakn aktifitas harian seperti biasa tiba-tiba sekitar jam 09.30 siang, salah satu tetangga kami datang mengabarkan bahwa kakak laki-laki yang baru saja berpamitan kepada istri dan anaknya untuk bekerja di bawa ke rumah sakit karena jatuh dari motor yang di kendarainya.
awalnya ibu dan semua anggota keluarga mengira kakak hanya jatuh biasa, karena memang sudah kepalang sering mendapati kakak pulang dengan wajah luka-luka.
namun, beberapa menit kemudian datang tetangga lain yang mengabarkan bahwa kakak kecelakan dengan truk yang saat itu penuh dengan muatan. seketika ibuku langsung kebingungan . bahkan untuk mancari kerudung saja beliau cukup lama untuk menemukannya.
akhirnya kami memutuskan ibu dan mba ipar (istrinya) untuk pergi terlebih dahulu memastikan keadaan kakak ke rumah sakit. karena saat itu bapak sedang melakukan tugas wajibnya sebagai kepala rumah tangga.
beberapa menit berlalu, aku dan keluarga yang masih genting di rumah menunggu kabar dari ibu bagaimana keadaan kakak yang sebenarnya semakin di buat genting oleh kabar orang-orang yang katanya begini dan begitu. ternyata nasib pun harus kami terima dengan lapang dada, kakak yang terlempar tidak jauh dari truk itu akhirnya harus menerima bahwa lutut kananya harus di operasi karena luka yang lumayan parah.
dari situlah kesabaran keluarga kami di uji,
karena ibu bapak dan kakak ipar menetap di rumah sakit akhirnya tugasku menjadi seorang baby sister semakin nyata.
aku mendapat tugas untuk menjaga 1 keponakan dan 2 adik, dan saat itu benar-benar harus rela menjadi sosok pembantu. :'(
dari sini juga aku tahu bagaimana berartnya menjadi seorang wonder woman (ibu rumah tangga),
mulai dari menyiapkan buka puasa, absen pergi ke masjid untuk taraweh karena harus menjaga 2 bocah, bangun tengah malam untuk sekedar menggati popok dan membuatkan susu, bangun lebih awal untuk menyiapkan sahur, memandikan,  menyiapkan sarapan untuk 2 bocah, mencuci seprai yang kejiprat pipis si kecil, menina bobokan, cuci piring, dan tugas wonder woman lainnya.
1 hari masih bisa,
2 hari sudah mulai narik nafas,
masuk hari ke 3 akhirnya air mata tak terbendung untuk sekedar mengadu pada ibu bahwa "emmak, aku ga mau lagi jadi baby sister. capeeeek " :'(
ternyata menjadi ibu rumah tangga itu tidaklah  semudah yang ku bayangkan,
kesabarannya harus super super ekstra.
(akhirnya aku sadar bahwa perlunya belajar ini dan itu sebelum bener-bener mengeluh pada suami kelak.) hehehe *coding deeh :D
dan alhamdulillah masuk hari ke 4 kami mendengar kabar bahwa kakak sudah boleh di bawa pulang, tetunya dengan syarat 3 hari sekali harus cek up ke rumah sakit.
#akhirnya merdekaaaaa!

masuk minggu ke dua bulan ramdhan,
aktifitas harian kembali lancar dan setiap pagi aku bertugas mengantarkan adik bungsuku pergi sekolah.
hari senin, saat itu kami benar-benar kelimpungan karena sepertinya adikku ini akan telat.
dengan mengendarai motor ku bawa adik pertama dan adik bontotku ini dalam ke adaan terburu-terburu dan sepertinya tanpa pamitan kepada ibu.
dan benar saja, baru ku tancapkan gas dan membelok motor untuk masuk pintu gerbang sekolah tiba-tiba dari sisi berlawanan ada sebuah motor yang sangat cepat. mungkin abang ojek ini tidak melihat lampu isyarat yang memang sudah kunyalakan sebelumnya.
bruuuuuk!!!
kecelakaan pun terjadi,
aku yang tertindih motor celinagak-celinguk mencari rio (adik bungsu) khawatir terpental jauh.
ternyata saat itu dia berdiri tepat di belangku dengan kondisi yang sangat-sangat baik. *syukurlah
namun, di saat itu pula aku mendengar terikan (sakit, sakit, sakit) yang sangat histeris,
ternyata itu adalh adaik pertama ku (ira), kakinya tertindih kenalpot motor abang ojek.
seketika itu aku langsung panik, luka bakar yang sangat besar di kaki bagian bawah ira membuat orang-orang berkeruman untuk menolong kami.
dalam pikirannku hanya terbayang raut muka ibu bapa yang baru saja melewati fase ke khawatiran yang luar biasa akibat kecelakaan yang di alami kakak harus menerma kabar kalau ke 3 anaknya mengalami kecelakaan.
sementara di rumah kondisi kakak yang masih belum stabil dan hanya bisa duduk atau berbaring, pasti akan menambah kekhawatiran ibu dan bapak .
akhirnya aku membawa ira pulang ke rumah dengan rasa takut,
sesampainya di rumah benar saja aku di sambut para tetangga yang kaget mendengar musibah berentet yang melanda keluarga kami.
namun, tak ku sangka kami sekelurga bisa melewati cobaan ini dengan lapang dada dan penuh rasa syukur karena masih di beri kesempatan untuk menikmati indahnya ramadhan hingga tuntas. *di persingkat :D

masuk minggu terakhir bulan ramadhan,
alhamdulillah kondisi kakak berangsur membaik dan sudah mulai belajar jalan tanpa memakai tongkat lagi.
dan alhamdulillha luka yang di alami ira juga sudah mengering dan bisa berjalan normal lagi.
takbiranpun berlalu dengan khikmat,
sampai pada tengah malam jam 24.00 kami mendengar berita bahwa keponakan bapak (sepupuku) mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat itu juga. innalillahi wa innaa ilaihi raaji'un
ya, inilah kehidupan.
kita tidak akan pernah mengalami ketenangan yang abadi kecuali di surga.
mungkin ramadhan kali ini merupakan ramadhan yang paling istimewa untuk kami sekeluarga,
selain bersyukur masih bisa mencicipi indahnya ujian, kami juga bersyukur masih bisa melewati cobaan ini dengan kesabaran yang super dari seorang ibu dan bapak, istri, anak, dan saudara.

di liburan kali ini, aku merasa menjalankan liburan paling produktif di antara teman-teman yang memilih tinggal di kampus dan mengabdi untuk mengurusi ummat.
karena di liburan ini, aku merasa benar-benar belajar bagaiman berperan sebagai seorang anak yang utuh, sebagai seorang saudara yang harus saling menjaga, dan sebagai seorang tante dari keponakan tentunya.
ehehehe

akhirkata, mari kita tancapkan dalam-dalam rasa syukur kepada Sang pemberi hati dan akal.
karena tanpa hati mungkin kita tidak akan pernah menjadi seorang makhluk yang perasa
dan tanpa akal kita juga tidak akan pernah menjadi seorang makhluk yang pemikir bagaimana kewajiban dan tugas kita di bumi ini. benarkaaaaan?? hehe

okey,
#liburanku punya cerita
#liburanku PRODUKTIF katanyaaaaaaaa~ ?:D